SMK 5 PGK Never Ending Asyiknya

Gegap gempita menyambut perayaan HUT SMK N 5 Pangkalpinang sangat terasa menyelubungi suasana hati semua insan di sekolah ini. Awal november 2021 menjadi momen spesial setiap tahun yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. Semua orang bersatu padu, bergotong royong menjadikan momen ini bisa berkesan. Panitia-panitia dari anggota OSIS yang dikomandoi oleh Pembina OSIS, ibu Haning Nikitasari, bergerak merancang acara supaya semua warga sekolah bergembira.
Selasa pagi, 2 November 2021 pembukaan acara gebyar dimulai dengan acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yg diwakilkan oleh pak Syaiful Bakhri, S.Pd selaku Kabid. SMK. Pak Mamagdudah mewakili Kepala Dinas Wilayah 1 juga berkesempatan hadir. Acara dipandu oleh MC gadis manis kelas X Farmasi 1 bernama Meylani. Pembawaannya ceria dan komunikasinya sangat lancar dan menarik.
Mau tau nggak hebatnya smk 5 ? Di smk 5 tuh alumninya care banget sama almamaternya. Buktinya saat acara pembukaan ini berlangsung, perwakilan dari tiap-tiap angkatan datang mengantarkan persembahan. Persembahan itu ada yang berupa tumpeng, karangan bunga papan, kue tart hingga balon. Pemotongan tumpeng sebagai tanda perayaan ulang tahun smk 5 yg ke 10 aku lakukan dengan diiringi lagu selamat ulang tahunnya grup band Jamrud. Tot tet tet ... tot tet tet...tot tet tet... hari ini... hari yang kau tunggu... bertambah satu tahun... usiamu... bahagialah slalu... maaf... bukannya pelit... atau nggak mau... ngemodal dikit... yang ingin aku... beri padamu... soal tulus hatiii... hehe...lagu ini memang istimewah. Lagu jaman muda dulu, hebatnya hingga jaman berubah lagu ini tetap akrab dikalangan kawula muda. Sehingga semua hadirin, dari yg tua hingga muda ikut nyanyi bersama. Duh serunya...😍.
Keseruan demi keseruan terus berlanjut. Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan lomba memasak yang wajib diikuti oleh setiap kelas. Peserta lomba masak ini harus terdiri dari perwakilan 3 orang tua/wali dan wali kelas. Sebagai jurinya adalah kepala-kepala SMA dan SMK di lingkungan kota Pangkalpinang. Alhamdulillah pada kesempatan ini hadir bu Kun, pak Agus, bu Wiwik, pak Iwan, bu Lan Cen, bu Masyitoh, pak Rahmad, pak Momon, bu Lilis. 
Tak cukup keseruannya sampai disitu, dihari kedua lomba masak, tamu undangan kami istimewah juga, siapa mereka ?. Mereka adalah guru-guru yg pernah mengajar di sekolah ini. Ada bu sri (bu maap 😊), bu ida, bu indah, bu endah, dan tentunya pak fitri. Nah pak fitri ini yang bikin heboh dengan ulah konyolnya. Masak dia nggak ngerasa bersalah saat memilih balik arah nggak jadi datang ke acara dengan alasan waktu datang sudah telat. Waduh kalo orang disiplin memang seperti ini, harus on time. Nggak mau telat. Bahkan untuk acara santai seperti ini. Alhirnya dengan berbagai cara dibujuk, akhirnya beliau yang dinanti-nantikan datang juga kesekolah. Jadilah heboh suasana. Baru datang sudah disambut jeritan histeris ibu-ibu guru. Tak cuma itu, tangannya ditarik ramai-ramai untuk diajak foto ditangga ☺. 
Keseruan lomba memasak ini tidak hanya dirasakan oleh guru, terutama wali kelas heboh menyiapkan hidangan untuk dinilai juri. Namun juga menyiapkan hidangan untuk dinikmati bareng-bareng dengan siswa sekelas. Seperti di kelas XII Farmasi 3, dengan digawangi wali kelas bu Oki gesit melayani makan siswanya layaknya membagikan ransum bagi narapidana di penjara ☺. Namun ada juga wali kelas yang memilih membelikan nasi bungkus untuk siswanya 😊. Nggak mau repot kali ya, atau mungkin kelebihan uang jadi memilih beli aja nasi bungkus☺. Itulah kelasnya bu Eka... he..he... gak apa-apa ya bu, dimaklumi kalo wali kelasnya anak gadis memang belum punya pengalaman momong. Semoga segera ya bu. Aamiin.
Keseruan acara pentas seni tak ingin rasanya diakhiri. Hingga sampai diacara penutupanpun bawaannya masih pengen lanjut aja. Kalo tak berfikir bahwa sudah seminggu acara ini digelar, dan sudah hampir tiba waktunya untuk kembali ke aktifitas belajar mengajar. Ingin rasanya seru-seruan lagi. Apalagi juga mengingat panitia dari teman-teman osis sudah cukup capek. Hingga didalam sambutan saya mengatakan bahwa acara ini merupakan awal kebangkitan kegiatan sekolah setelah lebih dari setahun off karena pandemi covid-19. Sehingga dengan mengucap bismillah bersama-sama kami menguatkan tekat bersatu berkolaborasi utk semakin asyik kedepannya. 
Hingga tiba diakhir bulan november, sekolah telah memprogramkan field trip bagi siswa kelas XII. Field trip dengan tujuan kota Belinyu di Kabupaten Bangka. Kota ini dipilih karena dikota ini terdapat peninggalan bersejarah yang bernama benteng kuto. Selain itu juga ada obyek wisata yang baru saja diresmikan oleh Bupati Bangka yaitu Masjid Terapung. Sedangkan untuk wisata pantai kami mengunjungi Pantai Penyusuk. Dipantai inilah terbersit keinginan dari guru-guru untuk berwisata lagi ditahun depan. Hingga di sesi foto bareng diakhir acara, kami buat video yang aku pimpin dengan kata-kata Jogja 2022... jawab guru-guru Siyaaapppp.... kami teriakkan komitmen itu dengan keyakinan Mestakung (Semesta Pasti Mendukung).
Teriring doa, di tahun 2022 insyaAllah akan membawa teman-teman guru dan TU untuk berlibur ke kota gudeg jogja. Semoga Allah memberikan jalan. Walaupun tak dipungkiri pastilah ada yg tidak setuju dengan rencana ini. Seolah ingin mengatakan bahwa rencana itu berat untuk diwujudkan. Terutama terkait dengan biaya. Namun bukankah itu masih tahun depan. InsyaAllah kita masih diberi kesempatan untuk berdoa, memohon kepada yang maha kaya. Masih ada banyak 1/3 malam, masih banyak jumat sore ba'da ashar, masih banyak waktu hujan turun. Itu semua hanya beberapa hal saja saat yang mustajab untuk meminta. 
Allah yang maha kaya "al Ghoni" Allah maha kuasa atas segala sesuatu Allah maha mengabulkan doa bagi hambanya yang meminta. Jadi takarannya bukan semata jumlah gaji dan tunjangan. Namun Allah akan memberikan rizki kepada siapa saja yang dia kehendaki dari arah yang Allah tentukan sendiri 😊. Jogja tunggu kami di Tahun 2022. InsyaAllah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Jitu Mengatasi Writting Block

Om Jay Berbagi : Menemukan Pemantik Ide Menulis

Menerbitkan Buku Semakin Muddah di Penerbit Indie