Tips Jitu Mengatasi Writting Block

 


Mengatasi Writting Block 

Pelatihan Belajar Menulis PGRI sudah sampai di pertemuan ke &. Malam ini moderator cantik Bu Maesaroh menyapa peserta dengan bahasanya yang anggun. Bu Maesaroh memperkenalkan narasumber cantik bernama Bu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. 

Bu Ditta ini sudah memiliki segudang prestasi. Prestasinya antara lain Penghargaan Bupati Subang pada tahun 2020 dan penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi pada tahun 2021. Profil lengkap beliau dapat disimak melalui blog beliau:  https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html. Diintip di blog beliau, sederet judul buku solo dan antologi telah berhasil beliau terbitkan. Begitupun dengan komunitas dan aktivitas yang seabrek. 

Pada awal sesi, bu Ditta mengajak kami, peserta untuk melakukan pemanasan dengan menulis dengan 3 kata : pagi, hujan dan hantu. Langsung deh, beberapa peserta tancap gas mengetik hingga tulisan-tulisan muncul di layar Whatsapp dengan gayanya masing-masing. Mau tau tulisanku seperti apa ? ini dia : 


ada juga tulisan bu Yenni*)


setelah waktu 15 menit yang diberikan habis, ternyata tidak semua peserta mengirimkan tulisannya. Bu Ditta kemudian menyampaikan beberapa hal yang menyebabkan peserta lain tidak menulis. Beliau menyampaika, apapun alasannya kemungkinan besar itu merupakan Writting Block atau disingkat WB

Writting Block dijelaskan beliau sebagai keadaan penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk ditulis (dikutip beliau dari Wikipedia).

Lantas apa saja penyebab WB ?

Melalui paparannya, Bu Ditta menyampaikan beberapa penyebab terjadinya WB, yaitu disebabkan karena beberapa hal yang dialami penulis, antara lain:

1. Mencoba metoda/topik yang baru dalam menulis

WB sering dialami oleh penulis yang baru mencoba menulis topik baru. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan memperbanyak membaca referensi terkait topik baru yang sedang ditulis. Bisa ibaratkan membaca ini dengan mengisi teko. Penuhi dulu isi teko, baru kemudian siap isi teko dituang untuk mengisi gelas-gelas. Memperbanyak referensi akan mengembangkan pola pikir dan menambah kosa kata untuk memudahkan mengeluarkan ide untuk kembali menulis. Referensi tidak melulu bisa diambil dari bacaan ya, tapi bisa juga dari tayangan TV atau Youtube, diskusi dengan teman dan lain sebagainya. 

2. Mengalami stress

Stress lebih banyak dialami oleh penulis yang disebabkan karena adanya rasa takut yang berlebihan akan penilaian orang lain akan tulisannya. Sehingga akibatnya tulisan yang sudah dibuat tidak pernah dipublish atau hanya disimpan sendiri. 

Hal yang perlu dipahami oleh penulis menurut Bu Ditta yaitu bahwa penulis harus bisa mengerti bahwa tidaklah setiap tulisan akan cocok dengan semua selera dan pendapat pembaca. Namun setidaknya tulisan tersebut jika tidak bermanfaat bagi orang lain akan bermanfaat bagi kita sendiri. 

3. Kelelahan fisik ataupun mental

Kelelahan fisik akibat pekerjaan yang berat dan menumpuk juga sangat berpengaruh terhadap mood menulis.  

4. Akibat terlalu perfeksionis.

Keinginan penulis untuk menghasilkan tulisan yang langsung berkualitas dan disukai banyak pembaca hingga bisa best seller juga bisa berdampak menimbulkan WB. Sehingga akibatnya karena takut tulisannya nggak laku, malah justru mengakibatkan berhenti menulis. 

Setelah mengetahui beberapa penyebab WB, bu Ditta juga memberikan beberapa senjata ampuh sebagai moodbooster mengatasi WB yang melanda, antara lain dengan jalan-jalan, membaca buku-buku ringan, makan cokelat, nonton, makan es krim, etc. 

Sekian dulu tulisan ini. Alhamdulillah materinya menginspirasi. Thanks to bu Mae dan Bu Ditta πŸ˜€.

*)bu Yenni yang cantik dan manis, guru matematika SMK Negeri 2 PangkalpinangπŸ˜ƒ. 












Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Terima kasih Bu Siti telah berkenan membuat resume yang singkat padat jelas. Sukses selalu ...

    BalasHapus
  3. Luar biasa bu πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸŒ»

    BalasHapus
  4. Semangats bundaaa, resumenya wapik

    BalasHapus
  5. Enak banget untuk dibaca mengalir begitu saja, keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bund, inginnya spt air yg mengalir. Mengalir spy tetap jernih.

      Hapus
  6. Belum ada tanda-tanda writer"s block pada Bu Siti. Tulisan mengalir, enak dibaca. Semangat terus ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah dpt komen + dr penulis buku handal 🌹

      Hapus
  7. Kalo Bu Siti yg comment..pasti sangat menyentuh..mantap Bu πŸ‘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Om Jay Berbagi : Menemukan Pemantik Ide Menulis

Menerbitkan Buku Semakin Muddah di Penerbit Indie