Kiat Menulis Cerita Fiksi
Cerita Fiksi.... hmmm judul ini rasanya sulit untuk dibayangkan. Tak terbayang bagaiman ceritanya bisa menulis fiksi dari diri ini yang "saklek", kurang imajinasi. Namun siapa tau ya, mungkin ada takdir yang telah Allah tuliskan sehingga suatu saat nanti bisa menulis fiksi.
Syarat untuk bisa menulis fiksi yang paling utama yaitu harus bisa mengembangkan imajinasi. Pengembangan imajinasi akan mudah dilakukan jika penulis banyak membaca buku-buku fiksi. Syarat selanjutnya yaitu tentang gaya penulisan.
Bentuk cerita fiksi ada dua, yaitu cerpen dan novel. Antara cerpen dan novel perbedaannya terletak pada jumlah konfliknya. Cerpen hanya 1 konflik, sedangkan novel banyak konflik. Selain kedua bentuk diatas, masih ada lagi bentuk lain yaitu fiksimini, flashfiction, pentigraf, novelet dan novela.
Ada yang belum tau apa itu Fiksimi ?
Fiksimini merupakan singkatan beberapa kata, tetapi merupakan cerita utuh.
Yuk kita cari tau ada apa saja di cerita Fiksi ! Cekidot
Tema
Tema merupakan ide pokok cerita. Tema dapat diambil dari hal-hal yang dekat, menarik perhatian, bahan mudah diperoleh dan ruang lingkupnya terbatas.
Cara menentukan tema : menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati
Contoh tema : berkah kejujuran, pendidikan dan kemiskinan, pengalaman siswa selama belajar di rumah.
Premis
Premis merupakan cerita dalam satu kalimat
Unsur-unsur premis terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi
Cara membuat premis yaitu dengan menuliskan masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh
Contoh premis : seorang anak SD mengajark dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA
Alur/Plot
Alur/Plot merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita
Macam-macam alur yaitu alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis
Unsur-unsur alur/plot yaitu pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak/klimaks
Unsur-unsur alur/plot tersebut dapat diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih
Penokohan
Penokohan adalah penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita
Macam-macam tokoh yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis
Latar/Setting merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasani terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita
Jenis-jenis latar yaitu latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral
Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita
Macam-macam sudut pandang antara lain prang pertama tunggal, orang pertama jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, orang ketiga jamak dan campuran
Lalu bagaimana proses kreatif menulis cerita fiksi ?
Langkah-langkah proses kreatif menulis fiksi yaitu ;
1. Dimulai dari niat dan memotivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan
2. Baca karya fiksi orang lain untuk menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan
3. Menemukan Ide dan menentukan Genre
Hal penting dalam menemukan ide yaitu mencatat ide yang mendadak muncul, menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi. Sedangkan genre disesuaikan dengan hal-hal yang disukai dan dikuasai.
4. Membuat outline
*. Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
*. Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi
*. Membuat premis sesuai tema
*. Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
*. Menentukan penokohan kuat berdasarkanjenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
*. Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
*. Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
Menulis
× Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
× Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
× Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
× Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
× Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
× Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
× Membuat ending yang baik wasunting
× Dilakukan setelah selesai menulis;
× Jangan menulis sambil mengedit;
× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
× Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
Komentar
Posting Komentar